PASRAH

IMG_2016-07-31 18:04:40

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pasrah adalah menyerah(kan) sepenuhnya. Dari definisi tersebut ada 2 kata yang perlu dicermati yakni : “menyerah(kan)” dan “sepenuhnya”.

Menyerahkan (sesuatu) artinya adanya ketergantungan terhadap “pihak dengan otoritas lebih tinggi” ( misal: atasan,Tuhan). Artinya orang yang berpasrah adalah orang yang bergantung pada “pihak” yang lebih tinggi, lebih superior atau memiliki superioritas dalam mengambil keputusan terhadap (apa yang dilakukan) dirinya.

Sedangkan “sepenuhnya” memiliki pengertian totalitas, mutlak, tidak dapat diganggu gugat.

Kata PASRAH ini dalam maknanya yang spesifik ditujukan kepada SUATU KEBERADAAN MAHA TINGGI, yakni TUHAN. Jadi PASRAH dapat diartikan bahwa adanya sesuatu yang direlakan untuk diputuskan oleh pihak lain (yang memiliki superioritas atau otoritas yang lebih tinggi, yakni Tuhan) secara total, tanpa adanya perlawanan atau keberatan dari pihak yang memasrahkan, apa pun hasil keputusan dapat diterima oleh orang yang memasrahkan secara total.

Mungkin ada di antara Anda yang mengatakan, “Saya tidak setuju, orang yang mudah ‘pasrah’ itu orang yang malas, yang tidak mau berusaha, tidak mau fight!”. Benarkah ada di antara Anda yang berpikir seperti itu?

Saya coba memberikan pengertian pasrah yang saya pahami. Dalam melakukan suatu upaya hingga mencapai keberhasilan ada 2 faktor yang besar yang memengaruhi keberhasilan upaya tersebut, yakni Human Factor (Faktor Manusia) dan God Factor (Faktor Tuhan).

Human Factor (Faktor Manusia)

Manusia haruslah sell berusaha sekeras-kerasnya, serajin-rajinnya, setekun-tekunnya dengan berbagai macam daya upaya dan sumber daya yang dimilikinya : nalar, ilmu, pengetahuan dan tenaganya.

Untuk mencapai tujuan/ keberhasilan kita tidak boleh kita berputus asa. Lakukan semua daya upaya dan sumber daya terbaik yang Anda miliki. Itu namanya berusaha! Baru kemidian Anda boleh dan layak berpasrah!

Kalau Anda tidak berusaha, lalu apa yang Anda pasrahkan???

God Factor (Faktor Tuhan)

Kalau Anda sudah berupaya secara maksimal, baru kemudian Anda boleh berpasrah. Apa pun hasilnya Anda bisa menerimanya. Dan biarkan Tuhan yang menilai dan memutuskan apakah upaya Anda tersebut sudah cukup untuk meraih keberhasilan? Di sinilah pasrah dan makna berserah yang sesungguhnya.

Dengan memahami hal tersebut, yang perlu Anda lakukan adalah berupaya semaksimal mungkin dengan daya upaya yang maksimal, menggunakan semua sumber daya yang Anda miliki, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Tuhan yang Maha Kuasa untuk menilai dan memutuskan. Dan Anda dapat menerima tanpa syarat semua keputusanNYA dengan hati yang lapang tanpa melakukan protes.

Please follow and like us:
Liman Harijono

About Liman Harijono

Medical Doctor, Certified Hypnotherapist & Certified Trainer Member of Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, Master in Hospital Administration, Master in Law.